Laman

Tahun Baru, Semangat Baruu..!! (Plus Tips Menjelang Ujian)

0   komentar

Selamat pagi di hari pertama 2016 !
Kami dari HIMA Psikologi mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016...!!
Semoga di tahun yang baru ini, semangat kita juga baru untuk meraih cita-cita. Dan yang pasti, kita bisa jadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Karena ingat, tahun baru bukan berarti umur kita juga bertambah, tapi  malah semakin berkurang, bukan? Jadi, ayo kita pergunakan waktu sebaik-baiknyaaa...



Berhubung Prodi Psikologi sedang memasuki masa minggu tenang untuk persiapan UAS, berikut kami berikan tips-tips menjelang ujian yaaa...


1. Kumpulkan Energi dan Tekad untuk Belajar
Penting nih. Biasanya kita jadi malas belajar karena berlindung sama kedok 'malas' dan 'nggak mood'. Maka dari itu, menumbuhkan niat adalah step yang paling pertama. Ingat, membangun konsep diri yang positif!
Ingat tujuan kamu kuliah, ingat orangtua yang sudah capek-capek bayarin kuliah, ingat masa depan dan cita-cita kamu, atau bagi yang punya gandengan mau bikin doi bangga kaan dengan IP yang baguus? Nah, kalau buat yang lagi single banyak banyak ingat Tuhan aja hehehehe. Maaf, maaf. Intinyaaa temukan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik yang bisa membangkitkan niat belajar kamu. Tapi jauh lebih baik motivasi intrinsik yaa..

2. Persiapkan Materi-Materi Menjelang Ujian
Kalau perlu, buatlah note jadwal ujian dan materi apa saja yang menjadi bahan UAS nanti. Periksa kembali kelengkapan materi yang kamu miliki. Entah itu bahan dari dosen, bahan dari buku, maaupun catatan kamu sendiri. Kalau perlu juga lengkapi catatan kamu dari catatan teman yang lengkap. Dalam satu kelas pasti ada tuh yang catatannya lengkap plus rapi. bisa tuh mulai di baik-baikin untuk dipinjam. hehehe. Tapi jangan datang pas ada maunya aja yaa..

3. Kenali Gaya Belajar
Nah, kenali gaya belajar kamu. Kamu dengan orang yang tipe belajar seperti apa? Dengan begitu, kamu akan merasa mudah dalam belajar. Belum tau gaya belajar kamu? Nih ada sedikit infonyaaa..

Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality), yaitu :

 1.   VISUAL (Visual Learners)

Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
  1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
  2. Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
  3. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
  4. Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
  5. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
  6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
  7. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu
 2.     AUDITORI (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
  1. Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
  2. Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio
  3. Cenderung banyak omong
  4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
  5. Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
  6. Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
  7. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll
 3.  KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
  1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
  2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
  3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
  4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
  5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing
  6. Menyukai praktek/ percobaan
  7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik
sumber : http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/

Intinyaaa temukan cara yang paling nyaman buat kamu untuk belajar yaaaa.

4. Persiapkan Peralatan Menjelang UAS
Setelah sudah siap nih bekalnya untuk belajar, jangan lupa juga siapkan segala tetek-bengek peralatan menjelang UAS. Dari pulpen pensil tipe-x papan alas dan apapun yang kamu perlukan oh iyaa yang terpenting jangan lupa bawa kartu ujian yaa.. Nah, setidaknya dengan perlengkapan yang siap itu menandakan kamu sudah siap tempur. Dengan begini juga kamu nggak bakal ribet lagi dan buang waktu serta memecah konsentrasi buat pinjem peralatan ke teman sebelah.

5. Berdoa
Naaahhhh, paling penting juga niiih. Jangan pernah lupa sama Tuhan ya broo. Segala usaha kamu bisa jadi sia-sia kalau nggak dapet izin dan ridho dari-Nya. Setelah usaha, jangan lupa doa. Itu baru afdol namanya. 

6. Jaga Kesehatan
Tips-tips di atas dapat dijalankan dengan baik ketika kesehatan kita juga dalam kondisi yang baik juga. Jadi, jangan lupa jaga kesehatan. Kalau perlu, konsumsi vitamin atau madu agar meningkatkan daya tahan tubuh.

Setelah melakukan semua persiapan di atas, berarti kamu sudah siap untuk ujian. tambahannya, percaya diri dan tenang ketika menjawab soal. Beh, paket lengkap dah tuuh.
Tapi memang yaa biasanya teori memang susah kalau di praktekin, Memang mudah untuk bicara, tapi sulit dilakukan. Tips-tips di atas sekilas memang sederhana, tapi ujung-ujungnya nggak dilakukan juga dan akhirnya SKS (Sistem Kebut Semalam) hahaha iya, mahasiswa. ckckck...

Tapi, kalau ingin membangun dan punya konsep diri yang positif, hal di atas itu kecil. Maka dari ituuuu di euforia tahun baru ini dengan semangat yang baru yuk kita sama-sama menjadi generasi penerus bangsa yang hebat. Hal ini tentunya dimulai dari hal kecil, dari sekarang, yaa step pertama yang kita bisa ya belajar. Yuk, belajar. Persiapanmu sudah sampai mana? Teman-teman yang lain sudah jauh di depan tuh......


Video